Mantu
Mantu adalah kata sehari-hari yang digunakan untuk menggambarkan makanan populer di Madinah dan wilayah barat Kerajaan Arab Saudi. Asal kata ini berasal dari bahasa Persia, yang artinya "isian yang digulung".
Roti yang dikonsumsi pada saat buka puasa .
La merupakan roti berbentuk bundar (mirip donat) yang diolesi wijen, dengan tekstur garing di luar namun lembut di dalam. Rasanya luar biasa yang tidak bisa dilewatkan oleh penduduk kota, terutama saat orang berpuasa berbuka puasa.
Dengan mengkonsumsi roti Syarik, Anda seolah menikmati warisan tradisional masyarakat Madinah pada bulan Ramadhan. Karena roti tersebut dianggap sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari saat buka puasa dan makan malam.
Ada dua jenis roti Syarik: jenis biasa diadonkan dengan air, yang saat ini paling populer di tempat pembuatan roti dan toko.
Tipe kedua: Roti ini terbuat dari susu dan buncis. Dulu roti ini dipanggang di atas arang dan dibawa oleh orang yang membelinya dengan tali kecil di tengahnya, bukan dengan menggunakan kantong kertas yang dimaksudkan untuk menjaga tekstur, bentuk dan kualitasnya.
Di bulan suci Ramadhan, permintaan roti Syarik dalam dua variannya ini meningkat, terutama varian yang terbuat dari buncis dan susu sebagai makanan pokok di meja buka puasa. Penduduk dan pengunjung kota Madinah menikmati tradisi Ramadhan yang lezat ini, yang memberikan cita rasa dan kelezatan saat mengkonsumsinya.
Anda bisa mendapatkan roti Syarik di banyak toko roti dan makanan di Madinah.Untuk pengalaman lebih lengkap, cobalah mengkonsumsi roti Syarik bersama kacang Hijazi atau yogurt.
Mantu adalah kata sehari-hari yang digunakan untuk menggambarkan makanan populer di Madinah dan wilayah barat Kerajaan Arab Saudi. Asal kata ini berasal dari bahasa Persia, yang artinya "isian yang digulung".
Nasi dengan perpaduan antara cita rasa timur yang kaya dan kekhasan selera kota Madinah.