Gunung Bani Ubaid

  • Tersedia Tersedia
  • Luar Luar

Ini merupakan salah satu bukit di kota Madinah yang terkait dengan Perang Al-Khandaq dan menjadi salah satu perbatasan parit, sekaligus menjadi saksi salah satu mukjizat Nabi Shallallahu alaihi wasallam yang mengabarkan kemenangan dan kejayaan Islam.

Pengantar:

Sebuah peninggalan penting yang terkait dengan sejarah hidup Nabi Shallallahu alaihi wasallam. Situs ini dianggap sebagai salah satu batas parit yang digali umat Islam di Madinah pada tahun kelima Hijrah sekaligus menjadi saksi salah satu mukjizat beliau.

Gunung Bani Ubaid:

Pada tahun kelima Hijrah, umat Islam mendengar rencana kaum musyrik Quraisy dan sekutunya untuk menyerbu Madinah. Salman Al-Farisi radhiyallahu 'anhu, salah satu sahabat, menyarankan kepada Nabi Shallallahu alaihi wasallam untuk menggali parit guna mencegah musuh masuk ke kota Madinah. Maka beliau bersama para sahabat pun menggali parit yang membentang dari Ratij, salah satu bukit di Madinah, hingga ke Bukit Bani Ubaid. Kaum Muhajirin menggali dari Ratij menuju Dzubab, sementara kaum Anshar menggali dari Dzubab hingga ke Bukit Bani Ubaid. Karena itu, Bukit Bani Ubaid menjadi situs penting yang mengisahkan tentang Perang Khandaq.

Mukjizat Rasul di Bukit Ini:

Sejumlah mukjizat terjadi ketika parit digali, antara lain: kaum muslimin menemukan batu yang sangat keras ketika menggali parit dimana mereka tidak mampu memecahkannya. Maka Nabi Shallallahu alaihi wasallam pun menghantamnya dengan beliung (alat tradisional untuk menghancurkan batu), lalu beliau bersabda: "Aku diberi kunci-kunci wilayah Syam". Beliau kembali menghantamnya lalu berkata, "Aku diberi kunci-kunci wilayah Persia." Beliau menghantamnya untuk ketiga kalinya, lalu berkata: "Aku diberi kunci-kunci wilayah Yaman." Batu itu pun hancur terkena hantaman beliung Nabi Shallallahu alaihi wasallam.

Lokasinya:

Bukit Bani Ubaid terletak sekitar 2,5 kilometer sebelah barat laut Masjid Nabawi. Situs ini dapat dicapai melalui Jalan Sulthanah.