Pendahuluan:
Sumur Al-Ahn atau Al-Yasirah sebagaimana dinamakan oleh Nabi Shallallahu alaihi wasallam merupakan salah satu sumur kenabian yang terdapat di kota Madinah Al-Munawwarah dan terhubung dengan sejarah hidup beliau dan sejumlah sahabat yang mulia. Nabi Shallallahu alaihi wasallam pernah mengunjungi sumur ini dan berwudhu dengan menggunakan airnya. Maka sumur ini pun menjadi jejak kenabian yang abadi.
Nama Sumur:
Sumur ini memiliki dua nama yang terkenal, yaitu:
1. Sumur Al-‘Ihn
2. Sumur Al-Yasirah, yaitu nama yang diberikan Nabi Shallallahu alaihi wasallam kepada sumur tersebut setelah beliau mengunjunginya dan berwudhu dari sumur tersebut. Dahulu, sumur itu dinamakan juga dengan "Al-Asirah" yang artinya kesulitan, maka beliau pun menggantinya dengan "Al-Yasirah" yang artinya kemudahan.
Kisah Sumur:
Sumur ini terhubung dengan Nabi Shallallahu alaihi wasallam, dan menjadi saksi atas kedatangan beliau ke tempat ini untuk berwudhu. Ketika diberitahukan kepada beliau bahwa nama sumur ini "Al-Asirah" (kesulitan), maka beliau pun menggantinya menjadi "Al-Yasirah" (kemudahan). Merupakan kebiasaan beliau mengganti nama sesuatu dengan nama yang bermakna baik.
Air sumur ini juga pernah digunakan untuk memandikan seorang sahabat mulia yang bernama Abu Salamah Al-Makhzumi radhiyallahu 'anhu. Beliau adalah saudara sesusuan Nabi Shallallahu alaihi wasallam sekaligus putra dari bibi beliau (sepupu beliau), Barrah binti Abdul Muthalib. Dia ikut serta dalam Perang Badar dan Perang Uhud dan menderita luka. Setelah sembuh, lukanya kembali menganga yang membawa pada kematiannya. Jenazahnya pun dimandikan di sumur Al-‘Ihn.
Kondisi Sumur Pada Masa Pemerintahan Arab Saudi:
Setelah dikeluarkannya instruksi Kerajaan untuk mendata lokasi situs-situs bersejarah Islam di Makkah Al-Mukarramah dan Madinah Al-Munawwarah, pemerintah Saudi pun memberikan perhatian terhadap sumur ini. Kini sumur ini termasuk dalam bagian Proyek Pengembangan dan Pelestarian Situs-situs Bersejarah Islam.
Lokasi Geografis:
Sumur Al-‘Ahn terletak di dataran tinggi kota Madinah, kurang lebih 3 kilometer sebelah selatan Masjid Nabawi dan sekitar satu kilometer sebelah timur Masjid Quba. Ia berjarak sekitar 100 meter dari jalur utama menuju kawasan Quba.
Lokasi Sumur:
Sumur ini dapat diakses melalui Jalan Pangeran Abdul Muhsin bin Abdul Aziz ke arah Masjid Nabawi.