Sumur Al-Fuqair

  • Tutup Tutup

Sebuah sumur yang menjadi saksi kehadiran Nabi Shallallahu alaihi wasallam di situ, beliau mengajak para sahabat membantu Salman Al-Farisi radhiyallahu 'anhu di kebun tempat ia bekerja.

Pengantar

Hingga saat ini, corak sumur ini masih menyimpan peristiwa terkenal dalam sejarah Nabi Shallallahu alaihi wasallam, ketika beliau dan para sahabat radhiyallahu 'anhum menanam sekitar 300 pohon kurma yang menjadi harga kebebasan sahabat Nabi yang bernama Salman Al-Farisi radhiyallahu 'anhu (dari perbudakan). Pada tahun yang sama, pohon-pohon tersebut pun berbuah. Salman Al-Farisi pun bebas merdeka. Peristiwa ini terjadi di kebun tempat Salman radhiyallahu anhu bekerja. Di kebun itu, terdapat Sumur Al-Faqir dimana Nabi Shallallahu alaihi wasallam pernah duduk di dekatnya.

Nama Sumur

Sumur ini mempunyai banyak nama, yaitu:

1. Sumur Salman Al-Farisi. Dinamakan demikian karena terkait dengan pembebasan sahabat Salman Al-Farisi dari status budak dari pemilik lahan pertanian.

2. Sumur Al-Mitsab. Nama ini merujuk pada harta seseorang yang bernama Mukhairiq yang ia berikan kepada Nabi Shallallahu alaihi wasallam, lalu beliau pun menyedekahkannya.

3. Sumur Al-Fuqair (galian). Sebabnya, karena ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam membantu Salman Al-Farisi, beliau ingin menanam pohon palem dengan tangan beliau sendiri. Maka beliau memerintahkan agar dihadirkan 300 batang pohon kurma, lalu beliau pun bersabda: “Galilah untuk kita”. Karenanya, sumur itu pun dinamakan dengan Al-Fuqair.

Urgensi Sumur Al-Fuqair

Sumur ini merupakan salah satu saksi tentang kehidupan umat Islam pada masa Nabi Shallallahu alaihi wasallam. Sumur ini menjadi penting karena Nabi beliau pernah duduk dekatnya. Sumur itu pun dianggap sebagai salah satu jejak Nabi dan agama Islam.

Deskripsi Sumur

Saat ini, sumur tersebut terletak di sebelah perkebunan Salman Al-Farisi radhiyallahu anhu. Situs ini termasuk dalam proyek pengembangan situs-situs bersejarah Islam.

Lokasi Sumur

Saat ini, sumur tersebut terletak di sebelah perkebunan Salman Al-Farisi radhiyallahu anhu, dan terletak sekitar 3 kilometer sebelah tenggara Masjid Nabawi.

Sumur ini dapat dicapai melalui cabang Jalan Al-Hijrah, kemudian belok kanan melalui Jalan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu.